Istri-istri Rasulullah saw
“bunga rampai kajian Islam di Wina”
Istri-istri Rasulullah saw
Masalah jumlah
istri-istri Nabi sering dijadikan bahan cemoohan oleh para pembenci Islam. Mereka anggap Rasulullah adalah „playboy“
(Naudzubillah min dzaalik). Sementara
itu banyak di antara ummat Islam, yang karena tidak mengetahui sejarah,
membantah berita itu dengan mengatakan bahwa Nabi tidak pernah beristri lebih
dari 4 sekaligus, dan yang lainnya telah dicerai atau meninggal.
Yang benar adalah bahwa
memang benar, dalam suatu masa Nabi pernah sekaligus memiliki 9 istri seperti
diberitakan oleh Anas ra.:
Tidak jarang Nabi saw dalam suatu malam mendampingi semua istrinya, dan
dia memiliki 9 istri (HR Bukhari).
Namun demikian kita perlu
mendudukkan masalah ini dalam proporsinya:
1. Hal tersebut di atas
sesungguhnya dilakukan Nabi karena perintah Allah; andaikan Nabi memang playboy,
tentu hal ini sudah dilakukan sejak masa mudanya. Ternyata, hingga usia 49, Nabi hanya punya 1
istri. Dan setelah itu, hanya Aisyah
satu-satunya istri beliau yang dinikah dalam keadaan masih gadis. Lainnya janda.
2. Perintah tersebut
terutama berkaitan dengan: pendidikan (seperti pada Aisyah), penegasan hukum
(pada kasus Zainab), mengkader da’iyah (Juwariyah dan Safiyah), politis (Ummu
Habibah) dan yang terbanyak adalah perlindungan terhadap para janda mukmin yang
terlantar atau yang menyerahkan diri pada Nabi.
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu
yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang
termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah
untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari pamanmu, anak-anak
perempuan dari bibimu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mu'min yang
menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk
semua orang mu'min ... (QS. 33:50)
Dan ternyata, setelah
semua tujuan pernikahan Nabi tadi terpenuhi, turun ayat yang melarang Nabi
menikah kembali, apapun alasannya, meskipun Nabi belum memiliki anak
laki-laki. Perlu diketahui, bahwa hanya
Khadijah istri Nabi yang memberikan anak, 4 putri dan 2 putra. Kedua putra nabi meninggal sebelum 1 tahun.
Tidak halal bagimu mengawini
perempuan-perempuan sesudah itu
dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain),
meskipun kecantikannya menarik hatimu ... (QS. 33:52)
Tahun
|
Usia Nabi
|
Pernikahan dengan / Kejadian
|
Semangat di balik itu
|
595
|
25
|
Khadijah, janda kaya
|
Khadijah menginginkan
nabi memimpin perusahaannya; di masa kenabian Khadijah adalah pendukung utama
tugas Rasulullah.
|
610
|
40
|
Wahyu pertama (kenabian)
|
|
619
|
49
|
Khadijah wafat
|
Dengan demikian, selama 24 tahun, atau sampai usia 49 tahun, Nabi
tidak mengambil istri-2.
|
619
|
49
|
Saudah binti Zam’a,
janda
|
Saudah ingin menolong
Nabi serta menjaga anak-anaknya (Fatimah saat itu baru 10 th)
|
620
|
50
|
Aisyah, gadis 6 tahun
putri Abu Bakar, baru dibawa ke rumah Nabi 4 tahun kemudian
|
Abu Bakar menginginkan
Aisya merekam sunnah Nabi dalam kehidupan rumah tangga serta menjadi corong
bagi kaum wanita
|
623
|
53
|
Peristiwa Hijrah ke Madinah
|
|
624
|
54
|
Perang Badr
|
|
625
|
55
|
Perang Uhud
|
|
625
|
55
|
Hafsa binti Umar, suami
syahid di Uhud
|
Perlindungan janda
syuhada
|
626
|
56
|
Ummu Salamah, suami
wafat di Habsyi
|
Perlindungan janda
syuhada
|
626
|
56
|
Zainab binti Jahsy,
janda, bekas istri Zaid bin Haritsah - anak angkat Nabi.
|
Nabi mendapat tugas
menegaskan ayat 33:37. yang menghalalkan menikahi ex istri anak angkat, bila
telah dicerai. Islam menghapuskan
status anak angkat.
|
627
|
57
|
Juwariyah binti
Mustaliq, janda
|
Sebelumnya tawanan,
setelah masuk Islam, dibebaskan dan kemudian dinikah untuk dijadikan da’iyah
bagi kaumnya.
|
628
|
58
|
Ummu Habibah binti Abu
Sufyan, janda
|
Perlindungan janda
syuhada, sekaligus untuk melunakkan hati ayahnya yang masih merupakan tokoh
Kafir Quraisy di Makkah
|
628
|
58
|
Safiyah binti Huyai,
janda
|
wanita Yahudi, tawanan
perang Khaibar, dinikah Nabi dengan mahar pembebasannya untuk dijadikan
da’iyah bagi kaumnya.
|
629
|
59
|
Maimunah, janda
|
Perlindungan wanita
terlantar
|
632
|
62
|
Nabi wafat pada usia 62 (atau 63 menurut perhitungan kalender bulan)
|
tanpa meninggalkan warisan harta
|
Referensi: Shahih Bukhari, Sirah Ibnu Ishak.
0 Comments