Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan challenge yang diciptakan oleh merek makanan ringan Paqui untuk makan satu keripik yang dibuat dengan cabai terpedas di dunia, TheOneChip challege. Menurut situs web Paqui, para peserta tantangan ini diminta untuk menahan selama mungkin sebelum minum air atau sesuatu untuk meredakan rasa pedas.

Keripik, yang digambarkan oleh Paqui sebagai "pemicu air mata" dan "memancing kutukan" mengandung cabai Carolina Reaper dan Scorpion, yang dikenal sebagai salah satu tingkat rempah yang paling sulit dicerna untuk perut. Challenge ini pun mulai digandrungi oleh kalangan muda di media sosial. Akibatnya, tiga pelajar SMA di California, AS dirawat di rumah sakit setelah mengikuti tantangan yang viral ini (cnnindonesia.com 24/2/2022).

Tak hanya itu, adapun ring light challenge yang menjadi salah satu tren TikTok beberapa waktu lalu. Ring light challenge menjadi sebuah tren yang memperlihatkan video transisi seseorang yang saat memakai dan melepas baju. Biasanya challenge ini digunakan oleh para beauty vlogger dalam kontennya (suara.com 24/12/2021).

Ditambah lagi challenge unboxing by husband, sebuah video yang memperlihatkan seorang suami tengah melepas aksesori serta kerudung sang istri dan mengunggah momen tersebut ke akun TikTok mereka. Tren ini kebanyakan diikuti oleh para pengantin baru untuk mengabadikan momen bahagia setelah acara pernikahan selesai dan mereka resmi menjadi sepasang suami istri (pramborsfm.com).

Challenge unfaedah seperti ini bisa berkembang dikalangan masyarakat yang memiliki mindset kapitalis-sekuler. Tren seperti ini cukup menarik bagi masyarakat sekuler sebab hal ini akan menunjukkan eksistensi diri dan akan merasa diakui jika berhasil melakukan tantangannya. Apa saja dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan dirinya. Hal ini dapat terjadi sebab masyarakat kapitalis tidak mengenal jati dirinya.

Bagi mindset kapitalis, hidup ini adalah untuk mencari materi sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara. Termasuk harus mencetuskan atau mengikuti challenge yang mengancam nyawa semacam TheOneChip challenge. Adanya challenge ini dibuat untuk mendatangkan keuntungan bagi pihak tertentu. Dengan adanya challenge ini, produk akan makin dikenal dan banyak yang merasa tertantang untuk mengikutinya.

Tidak pahamnya generasi terhadap jati diri akibat dari tidak adanya pihak yang mengedukasi Islam. Negara yang bertanggung jawab dalam masalah ini malah memberikan pendidikan yang berbasis sekuler, yaitu kurikulumnya memisahkan agama dari kehidupan. Hal inilah yang membuat generasi menjadi sulit untuk memahami jati dirinya. Mereka mengira bahwa hidup untuk bahagia dengan segala cara. Alhasil menjadi latah dan mengikuti challenge unfaedah tanpa memikirkan dampak buruknya.

Oleh karena itu, supaya bisa memahami jati diri ditengah kondisi kapitalis-sekuler, kita butuh untuk mengkaji Islam secara kaffah (menyeluruh). Sebab dengan inilah kita bisa memahami jati diri dan menjadi trendsetter dalam kebaikan. Generasi yang telah memahami jati dirinya akan melakukan aktivitas dalam rangka ketaatan kepada Allah . Sebab Allah menilai kemuliaan seseorang berdasarkan ketaatannya, sebagaimana firman Allah :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.(QS. Al-Hujurat: 13)

 Dan manusia yang paling baik disisi-Nya adalah manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah ,

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)

Jadi, kita tidak akan mengikuti challenge unfaedah dan bahkan mendatangkan dosa karena menzalimi diri sendiri.

Sembari mengkaji Islam, kitapun harus mendakwahkannya ke tengah-tengah masyarakat. Sebab masih banyak masyarakat yang belum tercerahkan dengan Islam. Dalam hal memahamkan masyarakat kepada Islam memang tidak bisa dilakukan seorang diri. Oleh karena itu kita membutuhkan bantuan negara. Sebab negara dapat mencetak generasi yang bertakwa secara massal. Dari sinilah menjadi wajib dan butuhnya kita terhadap negara yang menerapkan Islam secara kaffah, yaitu Khilafah. Dengan adanya Khilafah inilah, maka sistem pendidikan Islam dapat diterapkan.

Sistem pendidikan Islam ini berbasis akidah Islam yang mana tujuannya untuk membentuk kepribadian Islam. Maka wajarlah jika ketika Islam dijadikan sebagai aturan negara, mampu menghasilkan para ulama yang tentunya tidak akan latah dalam mengikuti challenge unfaedah. Waktu yang dimiliki oleh generasi terdahulu dihabiskan untuk melakukan ketaatan dan menjadi teladan dalam kebaikan. Salah satunya yaitu Imam As-Syafi’i yang ketika masih berusia 7 tahun sudah hafal al-Quran dan terus mengkaji Islam, sampai setelah dewasa beliau berhasil meraih dua kemuliaan yaitu menjadi mujtahid dan mujahid.

Kabar gembiranya, kekhilafahan ini pun akan kembali hadir sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah ,

تَكُوْنُ النُّبُوَّة فِيْكُمْ مَا شَاء اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُم يَرْفَعَهَا الله إِذَا شَاء أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّة فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا الله إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا فَيَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُم تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَرِيَّةً فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.(HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).

Terwujudnya janji Allah ini tentunya karena ada golongan orang-orang beriman yang berusaha untuk memperjuangkan diterapkannya Islam dalam bernegara. Dan dalam menegakkan Khilafah haruslah sesuai dengan metode kenabian, yaitu metode yang telah dicontohkan oleh Rasulullah diantaranya mengkaji Islam secara kaffah dan mendakwahkannya bersama kelompok dakwah. Semoga Allah memberikan kita keistiqamahan untuk terus memperjuangkan Islam sampai Allah melihat bahwa kita pantas mendapatkan bisyarah-Nya. Allahu akbar!

sumber: 
https://cendekiapos.com/nasional/generasi-latah-challenge-unfaedah-13090

0 Comments